Go back
August 11, 2020

Mengasah Bakat Anak Sejak Dini

Setuju kan kalau setiap anak memiliki bakatnya masing-masing? Kali ini kita akan berbagi tips tentang bagaimana mengasah bakat anak sejak dini bersama seorang model bertalenta Mba Enno Maxi Yamara Weinhold.

Beliau sukses berkarya di bidang modelling, aktif di event organizer dan pemilik kelas model juga. Anak Mbak Enno yang masih preschool tampak mewarisi bakatnya tersebut, serta sebagai seorang ibu dia mahir mengasah bakat anak sejak dini.

Penasaran bagaimana caranya?

1. Mengenal karakter anak

Mengenali karakter anak sifatnya wajib, di mana semua orang tua mengenal karakter anaknya masing-masing. Saudara kandung pun karakternya tidak sama, di sinilah diperlukan aware dari setiap orangtua. Anak A punya karakter gimana, dan B seperti apa. Siap kan?

2. Pahami Kemampuan Unggul Anak

Di samping karakter, kita akan menemukan kemampuan unggul dari anak. Tidak semua anak bisa dipaksakan disemua kegiatan, aktivitas atau keahlian. Meskipun di beberapa anak kita jumpai mampu melakukan semua hal/multitalent. Mengenal kemampuan anak yg lebih unggul memudahkan kita sebagai orang tua untuk mengarahkan bakatnya.

Bukan memaksakan, tapi mengarahkan

3. Permudah Anak Belajar di Keunggulannya

Setelah mengetahui karakter dan bakat unggul dari anak, orangtua memberikan dukungan yang mempermudah proses belajar anak. Serta  melibatkan diri dalam proses belajar anak menjadi sebuah kebutuhan. Seperti halnya mendampingi, memberikan support sederhana dan semisalnya.

4. Tidak Memaksa Kehendak pada Anak

Jangan memaksakan kehendak kita kepada anak. Biar anak yg menentukan sendiri apakah dia suka dengan kegiatan yg kita rekomendasikan atau tidak. Melalui pengamatan dari mimik wajahnya bisa jadi sarana menilai. Yang terpenting, STOP doktrin anak menjadi seperti maunya kita. Mengarahkan boleh, memaksa jangan.

5. Bekali Ilmu Agama

Tentunya selain mengarahkan bakat dan minatnya juga harus mengenal agama dulu. Jadi dalam proses minat dan bakatnya, diimbangi dengan bekal-bekal agama. Ini yang akan jadi pegangan anak.

6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Pelengkap dari keseluruhan tahapan itu adalah suasana belajar. Orangtua harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Keadaan menyenangkan akan lebih mendukung daya serap anak dalam belajar dan mengasah bakat mereka

| Erna Dwi Susanti - Pekerja Sosial Anak Kementerian Sosial RI | @erna.dsusanti