BIJAK MENATA POLA PIKIR KREATIF & IMAJINASI BALITA
[caption id="attachment_168" align="aligncenter" width="585"] Foto: winfun smart jungle - tokopedia[/caption]
Siapa gerangan yang tidak ingin mendampingi buah hati semaksimal mungkin? Tentu jawaban -none- tak ada keledai yang tidak mengingini mendampingi buah hati, menyeksamai tumbuh kembangnya dari waktu ke waktu. Dari 0 bulan sampai baligh dewasa.
Selama proses tumbuh kembang itu, buah hati kita akan saling belajar. Mempelajari lingkungan sekitar adalah bentuk pelajaran yang pertama-tama. Di sinilah anak akan membimbing juga menyetting lingkungan anak seedukatif mungkin. Agar di manapun dan dalam kondisi apapun anak bisa menambah kematangan kognisi maupun sensorinya. Diimbangi dengan keamanan dan kenyamanan bagi si kecil.
Kaitannya dengan tahap belajar bayi di usia awal perkembangan. Si kecil di usia 0-6 bulan pertama dalam beradaptasi dan belajar di lingkungan baru memiliki kemampuan untuk menyeksamai warna merah hitam dan putih. Maka jadul disarankan untuk memberi fasilitas mainan edukasi atau lingkungan bernuansa hitam dan putih. Setelah 6 bulan ke atas, tahap penglihatannya sudah mulai beragam. Warna-warna mencolok dan warna warni menjadi objek yang lebih ia minati. Kemampuannya pada tampilan bentuk dan warna sudah bertambah.
Disebut pada usia pra sekolah, anak-anak akan menjelajah dan menggali dunia sekitar. Kemudian mereka mendapat perilaku sosial berdasarkan pada mainan yang mereka miliki, yang sering diajak berinteraksi. Di sinilah kemampuan untuk menyeleksi dan berhati-hati dalam memilihkan jenis, bentuk dan warna sangat dibutuhkan. Mainan dengan warna tidak alami, suara aneh atau bentuk yang tidak wajar akan berdampak negatif pada perkembangan pola pikir kreatif anak.
Mainan dengan warna dan bentuk aneh dipaparkan juga akan mempengaruhi informasi pribadi yang ia dapatkan. Bahkan bisa saja terjadi gangguan perilaku agresif, kejengkelan dan depresi pada masa remaja.
Hal-hal demikian adalah sepele namun berakibat pada kondisi dan kondisi yang kompleks. Maka menjadikan diri untuk selektif dan bijak adalah kewajiban. Pilihlah mainan dengan bentuk dan warna alami sesuai dengan realitas di sekitar anak. Contohnya boneka hewan yang sesuai dengan bentuk dan warna asli. Mari kita bantu menata pola pikir kreatif dan imajinasi normal anak kita.
- Erna Dwi Susanti, yang sedang belajar jadi tua