Go back
August 16, 2017

CERITA RAKYAT KESUKAANKU

[caption id="attachment_95" align="aligncenter" width="600"] banyu Editor: ern[/caption]

Penyebabnya saya kurang tahu pasti, yang jelas saya selalu tertarik banget sama kisah-kisah heroik yang syarat dengan kesetiaan. Apalagi yang terbumbui pengorbanan untuk mengikrarkan kesetiaannya. Bisa mrebes mili saya menyimak.

Begitu juga tentang cerita rakyat. Di Indonesia yang punya segudang cerita rakyat dengan seabrek ragamnya membuat saya sering meleleh. Terbuai asik oleh alur dan kisah cerita. Meski cerita rakyat, yang terjaga kelestariannya dari cerita satu generasi ke generasi selanjutnya (tutur tinular) belum tentu benar adanya. Tapi sejatinya dari kisah tersebut kita dapat belajar dan mengambil pelajaran.

Banyuwangi, sebuah tragedi 'sad ending' atas terbunuhnya seorang istri berparas menawan Sri Tanjung oleh suaminya, Patih Sidopekso. Terbunuh karena sang suami telah terbakar fitnah oleh sang raja bernama Prabu Sulahkromo yang sejatinya menyimpan cinta tak kesampaian pada Sri Tanjung.

Prabu Sulahkromo yang mengatur strategi untuk mengelabuhi Patih Sidopekso, agar plesiran ke luar wilayah untuk mendekati dan merayu Sri Tanjung. Waktu yang dinantipun tiba. Sebagai seorang wanita setia yang menjaga fitrah, martabat dan marwahnya sebagai seorang istri tentu saja menolak rayuan sang Prabu.

Eh mungkin sakit hati kali ya? Sepulangnya Patih dari tugas difitnahlah kalau istrinya semasa ditinggal telah mengajak berbuat serong bersama sang raja.

Patih pun naik pitam, istrinya diseret ke dekat sungai untuk dibunuh. Penjelasan hanya sebatas penjelasan, gak didengar. Duh, sakit banget rasanya Sri Tanjung, telah tidak dipercaya sama suami sendiri. Ia pasrah, dibunuhpun ia menyerah. Namun dengan syarat.

"Buang jasadku ke sungai, jika tercium bau busuk berarti benar yang engkau tuduhkan. Jika harum yang tercium maka ia menjadi saksi bahwa aku adalah istrimu yang tengah berjuang menjaga suci".

Patih terlanjur geram, dibunuhnya Sri Tanjung, jasadnya dilempar ke sungai dan seketika semerbak harum yang mengudara.

(Demikian)

Nah iya kaan? So that why, berikan kepercayaan pada orang yang dengan kesungguhan berupaya menjaga kepercayaan. Kesetiaan sampai kapanpun akan bermuara pada kesetiaan asal tidak ada penghianatan.

Menarik kan? Ini baru satu cerita rakyat yang aku suka, sudah banyak hikmah yang dapat dibaca. Masih banyak cerita-cerita berhikmah lainnya, maka jangan berhenti untuk turut serta menjaga dan melestarikan budaya kita ya, termasuk cerita rakyatnya. Dagh.

#days3 #7days #ARTmazingchallenge #sac11 #sac #AkuCintaIndonesia