Go back
August 17, 2017

ROMANTISME KEMERDEKAAN

[caption id="attachment_98" align="aligncenter" width="1000"] proklamasi Foto: Google[/caption]

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya pada masa Raja Balaputradewa. Raja Balaputradewa mampu mengantarkan Sriwijaya pada puncak peradaban tertinggi. Tingginya peradaban, keilmuan dan kesakralan kepemimpinan tersebut menjadikan sebab hingga para biksu Cina yang hendak belajar agama ke India dianjurkan untuk belajar di Sriwijaya selama 1 – 2 tahun.

Disusul kerajaan majapahit mencapai puncak kejayaanya pada masa Patih Gajah Mada yang terkenal dengan "Sumpah Palapa"nya, ia tidak akan pernah makan garam kecuali setelah mampu dipersatukanya nusantara.

Demikian juga setelah datangnya islam kejayaan kesultanan Mataram yang dipimpin sultan agung berhasil mempersatukan wilayah Jawa dan berperang melawan VOC.

Tanggal 17 agustus 1945 ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamakirkan kemerdekaan disambut gegap gempita oleh rakyat. Pun juga dengan tahun 1986 ketika zamanya pak suharto terjadi swasemada beras yang mampu menyejahterakan rakyat.

Perhatikanlah, sejarah zaman kita sekarang Indonesia sebenarnya sangat syarat dengan nuansa romantis dalam kemerdekaan. Setiap berada di titik merdeka maka akan hadir sebuah upaya baik dan kondisi terbaik, sebuah upaya-upaya menyejahterakan yang romantis. Dan sekarang masa romantisme kemerdekaan itu harus berulang. Bagaimana harus bergerak menuntut perbaikan, bagaimana pemimpin berkorban supaya terbuka perasaan rakyat yang tertutup dalam hati dapat mencari jalan keluar.